Depok - Momentum perayaan Dies Natalis ke-86 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dimanfaatkan secara optimal oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) untuk menjajaki kerja sama yang lebih substantif. Di sela-sela acara utama, terjadi pertemuan produktif antara Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dengan Dekan FIB UI, Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A., beserta jajarannya. Agenda pertemuan berfokus pada pembahasan peluang kolaborasi nyata yang dapat mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada aspek pendidikan, dibahas kemungkinan dibukanya program magang atau praktik kerja bagi mahasiswa FIB UI di berbagai unit kerja Perpusnas. Program ini akan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa, khususnya dari jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Sastra, Sejarah, dan Arkeologi, tentang bagaimana mengelola, mengkurasi, dan mempromosikan koleksi nasional. Selain magang, juga diwacanakan kuliah tamu atau mata kuliah bersama yang melibatkan pakar dari Perpusnas untuk memperkaya kurikulum di FIB UI.
Untuk mendukung penelitian, pembicaraan mengerucut pada fasilitasi akses terhadap koleksi khusus dan langka milik Perpusnas. Para peneliti dan dosen FIB UI sering membutuhkan sumber primer seperti naskah kuno, arsip sejarah, atau terbitan pemerintah kolonial untuk penelitian mereka. Perpusnas berkomitmen untuk mempermudah proses akses dan peminjaman koleksi ini, serta berpotensi memberikan pendampingan teknis dalam mengolah materi penelitian yang bersifat fragile atau unik.
Kerja sama penelitian kolaboratif juga menjadi topik yang menarik. Dibahas kemungkinan merancang proyek penelitian bersama antara pustakawan/peneliti Perpusnas dengan dosen/peneliti FIB UI. Topik penelitiannya dapat sangat beragam, mulai dari studi tentang sejarah buku di Indonesia, digitalisasi dan interpretasi naskah-naskah tertentu, hingga penelitian tentang perilaku pencarian informasi di kalangan akademisi. Hasil penelitian bersama ini akan memperkaya khazanah ilmu perpustakaan dan informasi sekaligus humaniora.
Pada ranah pengabdian masyarakat, kedua institusi melihat peluang untuk merancang program literasi dan diseminasi pengetahuan bersama. Misalnya, menyelenggarakan workshop penulisan kreatif atau pelestarian naskah untuk masyarakat umum, pameran keliling bertema budaya tertentu, atau program "Bedah Koleksi" yang mengupas satu per satu koleksi unggulan Perpusnas dengan narasumber ahli dari FIB UI. Program ini akan menjadikan pengetahuan yang selama ini tersimpan di menara gading akademik dan gedung perpurnas dapat dinikmati publik secara lebih luas.
Diskusi juga menyentuh aspek pertukaran pengetahuan dan kapasitas. Perpusnas dapat mengundang dosen FIB UI sebagai narasumber dalam pelatihan internal untuk meningkatkan pemahaman staf tentang konteks budaya dan sejarah koleksi. Sebaliknya, pustakawan Perpusnas dapat berbagi pengalaman tentang manajemen koleksi dan layanan digital dalam forum ilmiah di FIB UI. Pertukaran ini akan saling menguatkan kapasitas kedua belah pihak.
Pertemuan awal yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh antusiasme ini diakhiri dengan komitmen untuk segera mematangkan beberapa poin kerja sama ke dalam nota kesepahaman atau perjanjian kerja sama yang lebih formal. Langkah ini menunjukkan bahwa hubungan antara Perpusnas dan dunia akademik tidak lagi bersifat insidental, tetapi sedang dibangun menuju kemitraan strategis yang berkelanjutan dan saling menguntungkan bagi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia