Jakarta - Pencegahan gagal ginjal pada anak tidak hanya bergantung pada penanganan medis saat gejala muncul, tetapi lebih pada penerapan gaya hidup sehat dan kewaspadaan sehari-hari oleh orang tua. Pendekatan pencegahan yang komprehensif mencakup aspek nutrisi, aktivitas, pengawasan obat, dan pemeriksaan kesehatan berkala[sentinel]. Salah satu kerangka yang dapat diadopsi adalah prinsip CERDIK yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, yang ternyata sangat relevan untuk menjaga kesehatan ginjal sejak dini. Dengan disiplin dalam pencegahan, banyak kasus gagal ginjal yang sebenarnya dapat dihindari.
Prinsip CERDIK merupakan akronim yang merangkum langkah-langkah preventif utama. 'C' adalah Cek kesehatan secara berkala, termasuk memantau tekanan darah dan melakukan pemeriksaan urine sederhana jika ada kekhawatiran, terlebih jika ada riwayat penyakit ginjal dalam keluarga. 'E' untuk Enyahkan asap rokok, melindungi anak dari paparan sebagai perokok pasif yang dapat merusak pembuluh darah, termasuk di ginjal. 'R' adalah Rajin aktivitas fisik, mengajak anak bergerak aktif untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga berat badan ideal.
Huruf 'D' dalam CERDIK mungkin yang paling langsung berkaitan: Diet sehat dan seimbang. Pola makan ini berarti membatasi asupan garam, gula, dan lemak jenuh yang berlebihan, serta menghindari makanan olahan dan cepat saji. Sebaliknya, perbanyak konsumsi buah, sayur, dan air putih. 'I' menekankan pentingnya Istirahat yang cukup untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dan regenerasi sel. Sementara 'K' untuk Kelola stres dengan baik pada anak, karena tekanan psikologis yang kronis dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan.
Di luar kerangka CERDIK, ada beberapa langkah spesifik yang sangat kritis. Yang terpenting adalah menghindari pemberian obat-obatan secara sembarangan. Dokter Christian Dion Saelan mengingatkan untuk mempercayakan pengobatan hanya kepada dokter, bukan berdasarkan iklan. Khususnya untuk obat dalam bentuk sirup, kehati-hatian harus ditingkatkan menyusul temuan kasus gagal ginjal akut yang terkait dengan cemaran berbahaya dalam beberapa produk sirup. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat apapun kepada anak.
Pencegahan infeksi juga merupakan bagian penting. Pastikan anak mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal untuk mencegah penyakit infeksi berat yang dapat mengganggu fungsi ginjal. Ajarkan dan biasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun, untuk mencegah infeksi saluran cerna dan saluran kemih yang dapat berkomplikasi pada ginjal. Jika anak mengalami infeksi saluran kemih, pastikan pengobatannya tuntas untuk mencegah infeksi berulang yang berisiko menyebabkan kerusakan ginjal kronis.
Orang tua juga berperan sebagai pengawas kebutuhan cairan anak. Pastikan anak minum air putih yang cukup setiap hari, yang membantu ginjal membuang limbah dengan lancar. Kebutuhan cairan ini menjadi lebih krusial saat anak sakit, demam, diare, atau muntah, untuk mencegah dehidrasi yang dapat memicu gagal ginjal akut. Mengenali riwayat kesehatan keluarga juga penting; jika ada penyakit ginjal turunan, konsultasi dan pemeriksaan dini dengan dokter spesialis anak sangat dianjurkan.
Dengan mengintegrasikan prinsip hidup CERDIK dan kewaspadaan tinggi terhadap faktor risiko seperti obat-obatan dan infeksi, orang tua dapat membangun benteng pertahanan yang kuat untuk melindungi ginjal anak. Pencegahan adalah investasi kesehatan jangka panjang yang jauh lebih efektif dan tidak berisiko dibandingkan pengobatan. Dengan komitmen bersama, diharapkan angka kejadian gagal ginjal pada anak dapat ditekan, sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan ginjal yang sehat dan tubuh yang kuat.